courtesy:http://adesahy.blogspot.com/2011/02/sel-tumbuhan.html
Landasan Teori
Sel
adalah unit struktural dan fungsional terkecil dari mahluk hidup.Ilmu
yang mempelajari tentang sel adalah sitologi. Susunan sel yang teratur
karena dihasilkan oleh adanya pembelahan sel yang teratur. namun
sebagian besar tidak menunjukkan keteraturan melalui kelompok sel yang
kompak dan yanng tidak kompak (renggang) sehingga terbentuk ruang antar
sel akibat pemisahan dinding sel (sizogen) dan mungkin akibat dari
beberapa sel yang larut(lisigen).
Bentuk sel yang bebas, atau sel
yang baru dibentuk dan terisolasi cenderung berbentuk bulatan, lalu
karena adanya tekanan dari sel-sel yang lain maka bentuk sel mulai
terdiferensiasi.
Sel
tumbuhan terdiri dari bagian yang hidup dan bagian yang mati. Bagian
yang hidup adalah inti dan organel pada sitoplasma dan bagian yang mati
adalah dinding sel dan benda-benda ergastik.
Bagian-bagian sel tumbuhan
Dinding sel
merupakan
organel yang hanya terdapat pada tumbuhan yang berfungsi untuk
mempertahankan bentuk sel dan mencegah penguapan air yang berlebihan/
melindungi isi sel. Tumbuhan memiliki dinding sel yang terdiri dari
selulosa yang mengalami lignifikasi yang bersifat kaku. sementara
dinding sel hewan hanya memiliki membran sel.Sehingga menjadi penyokong
mekanis tumbuhan. Dinding sel mempengaruhi metabolisme tumbuh seperti
penguapan , transpirasi, translokasi dan sekresi.Dinding sel memilki
lubang berukuran sekitar 60nm yang berfungsi sebagai saluran yang
menghubungkan antara satu sel dengan sel lainnya disebut plasmodesmata
dan bila pada tumbuhan yang telah mati disebut noktah.
Senyawa utama dalam dinding sel adalah selulosa, yaitu
suatu
polisakarida dengan rumus empiris alkena( C6H10O5)n, merupakan polimer
linier satuan D-glukosa dengan ikatan ..... tidak larut dalam air panas,
selulosa kapas mengandung satuan glukosa membentuk satu molekul yang
panjangnya sekitar 41.000
A. Selain selulosa didapatkan juga lapisan hemiselulosa, kemudian lignin
dan suberin, kutin lilin yang sering didapatkan sebagai pelindung di
permukaan tumbuhan.
Selulosa memiliki sifat kristal yang terdiri dari molekul
selulosa dalam mikrofibril yang disebut misel.
Hemiselulosa merupakan bagian dari polisakarida yang dapat di ekstraksi
dengan NaOH 17,5 % atau KOH 24 % dari dinding sel.
Setiap mikrofibril mengandung 40-70 selulosa yang letaknya
sejajar. Mikrofibril membentuk makrofibril semakin besar makrofibril
maka akan semakin besar garis tengahnya.
terdiri dari :
- hemiseluosa,
- pektin : merupakan campuran poliuronida
- lignin : merupakan polimer dari lendpropanoida, didapatkan pada sel
yang telah mengeras (lignifikasi)
- kutin : didapatkan pada lapisan dinding epidermis
- suberin : terdapat pada dinding sel jaringan sekunder (gabus)
- lilin : terdapat di bagian luar epidermis
- bahan-bahan organik lainnya.
Berdasarkan perkembangannnya maka dinding sel terdiri dari 3 lapisan
1. lamela tengah, terdapat diantara dua dinding primer dari dua sel yang
berdekatan, terdiridari pektin, bentuknya amorf mudah hancur oleh enzim
pektinase.
2. dinding primer, dinding awal pertumbuhan
3. dinding sekunder, dibentuk disebelah dalam lapisan primer
Penebalan dinding sel
ada 2 cara yaitu :
1. aposisi, bila penambahan dinding baru hanya ke arah dalam
2. intersusepsi, bila mikrofibril yang baru tumbuhnya diantara
mikrofibril yang sudah ada.
Pembentukan awal dinding sel
terjadi pada awal telofase yaitu pada saat munculnya
fragmoplas(kumpulan beberpa mikrotubul dan RE) diantara kedua anak
inti.Pada waktu yang sama sel-sel papan muncul dari equator dan akan
menghasilkan protoplas baru.sel-sel papan akan menyebar, maka fragmoplas
semakin terdorong mendekati dinding sel yang sedang
memisah.mikrofilamen akan menahan vesikula yang berasal dari diktiosom
dengan membentuk sisterna pipih, karbohidrat dari vesikula
disintesisuntuk bahan dinding primer yang baru. kedua anak sel akan
dilekatkan oleh lapisan lamela tengah.
Terbentuknya dua lapisan primer baru yang akan meluas, yang
diikuti dengan membesarnya dinding yang lama memperbesar ukuran sel.
Pembesaran anak sel akan diikuti oleh penebalan dinding primer dan
dinding sel induk tertekan dan akan robek. Adanya garis sentuh antara
dinding baru dan dinding induk, sedangkan lamela muda dan tua akan
dipisahkan oleh dinding primer induk.bersatunya lamela tengah, mendorong
pembentukkan rongga didalam lapisan primer sel induk yang memisah
(sizogen) disudut tempat memisahnya sel anak.(sozogen hancur-lisis
dinamakan lisogen & lisogen memisah-hancur dinamakan sizolisigen.
Membran
membran plasma terdiri dari :
1. fosfolipid yang terdiri dari :
hidrofilik(suka air) berupa kepala yang menghadap keluar permukaan.
hidrofobik(menghindari
air) terdiri atas 2 lapis molekul fosfolipid yaitu bagian ekor,
terdapat protein yang periferal tertanam integral.
- Bagian kepala bersifat hidrofobik(polar)
- Bagian ekor bersifat hidrofilik
1.1 Komponen sel
terdiri dari membran sel, nukleus dan sitoplasma.
Sitoplasma terdiri dari organel yang bermembran dan yang tidak
bermembran serta memiliki inklusion sel.
Organel yang memiliki membran diantaranya endoplasma retikulum,
diktiosom, mitokondria, dan plastida. Sementara itu organel pada
sitoplasma yang tidak memiliki membran adalah ribosom dan sitoskleton.
Inklusion sel terdiri dari beberapa hasil. pertama yaitu hasil pemecahan
atau metabolisme terdiri dari amilum/pati, lemak dan minyak serta
protein. yang semuanya adalah hasil sekresi terdiri atas enzim,
alkaloid, hormon mesin, dan garam. Terakhir adalah hasil eksresi terdiri
atas garam-garam anorganik dan latek tanin, serta molekul esensial.
1.2 Struktur sel Tumbuhan
terdiri dari protoplasmik, nonprotoplasmik, membran sel dan dinding sel
a. Protoplasmik sifatnya aktif dalam metabolisme, terdiri dari inti
dan sitoplasma.
Sitoplasma merupakan cairan yang ada di dalam sel untuk
metabolisme sel.Sitoplasma terdiri dari beberapa organel yaitu RE,
diktiosom/aparatus golgi, mitokondria, plastida, mikrobodi, ribosom dan
sitoskleton.
Struktur Organel
1. Retikulum Endoplasma (RE)
tersusun atas lipid dan protein, yang membentuk sisterna, tubul halus
dan lapisan yang berlubang beranastomosis / bersilang. Bentuk sisterna,
fungsinya untuk menghimpun protein dan senyawa lainnya dengan cara
pelebaran / pembentukan vesikula serta untuk mengangkut bahan yang
disekresikan. Sifatnya tidak dapat dilihat oleh mikroskop cahaya.
RE terdiri dari
1. RE kasar (apabila didapatkan butiran ribosom)
fungsinya untuk sintesis protein
2. RE halus tempat sintesis lipofol dan mengangkut bahan sekresi.
2. Diktiosom/Badan Golgi/Golgi Aparathus
tediri dari tumpukan vesikula kecil dan pipih, pinggiran tidak rata
membentuk tubula yang saling berhubungan menyerupai jala.Fungsinya
sebagai bahan sekresi karbohidrat, bahan dinding sel, bahan
getah/lendir, nektar atau glikoprotein dan semua ini dialirkan oleh
vesikula. (berhubungan dengan proses pembentukan dinding sel). Tubula
akan membengkak, melepaskan diri dan bergerak jauh. sifatnya tidak
terlihat oleh mikroskop cahaya.
Prosesnya :
vesikula yang berisi bahan RE berkumpul dalam diktiosom kemudian
membentuk vesikula baru yaitu RE masuk ke vesikula., berulang-ulang
sampai menjadi dewasa dan vesikula dilepas dan beranak membawa lebih
bahan yang akan diproses.
3. Sitoskleton
tersusun dari
filamen protein yang terdiri dari mikrofilamen dan mikrofibril
fungsinya mendukung sel dan tempat menempel organel.
4. Mitokondria
bentuknya bervariasi bulat, cuping, berupa silinder dan
memanjang.Dapat dilihat melalui mikroskop dengan pewarnanya janus
green ukurannnya panjang kurang lebih 3 mikrometer dengan diameter
kurang lebih 0,5-1 mikrometer terdiri dari luar dan membran dalam
membentuk krista ke arah stroma(ruangan dalam mitokondria yang berisi
protein). Terdapat ribosom yang mengandung fibril DNA. fungsinya
sebagai tempat respirasi aerob, pemasok ATP, aktif dalam metabolisme.
5. Plastida
merupakan organel berukuran kecil yang tersusun dari protein,
dan hanya ada di tumbuhan karena berfungsi sebagai metabolisme dan
fotosintesis
Sifatnya mampu membelah dan berdiferensiasi
terdiri dari :
leukoplas (tidak berwarna),
kloroplas(berwarna hijau), dan
kromoplas(berwarna selain hijau)
Leukoplas
merupakan plastida yang tidak berwarna, didapatkan pada organel
yang tidak terkena sinar matahari, sifatnya rapuh, letaknya berkumpul
didekat inti sel, leukoplas dapat berubah bentuk sesuai fungsinya, yaitu
: sebagai penyimpan amilum disebut amiloplas, sebagai penyimpan protein
yaitu preoteoplas, dan sebagai penyimpan lemak disebut elaioplas.
Kloroplas
bentuknya seperti lensa ukuran diameter 2-6 mm, tebalnya 0,1-1 mm dan
dapat dilihat melalui mikroskop cahaya sehingga nampak bentuknya seperti
butir-butir.
bagian-bagiannya terdiri dari Grana(kumpulan tilakois) dan Stroma yang
terisi oleh enzim. Fungsinya sebagai tempat fotosintesis. bentuk- bentuk
lainnya :
jala : pada cladophora sp.
pita : pada Zygonema contoh pada tumbuhan spirogyra sp.
dilihat dari warna ada 2 tipe :
1. klorofil :
Klorofil A : C55 H72 O5 Mg : warna kebiru-biruan
Klorofil B : C55 H70O5 Mg : Warna hijau kekuning-kuningan
2. Kromoplas disebabkan karena adanya karetinoid antara lain :
Karotin C40 H50 : jingga hinggga merah
Xantofil C40 H50 O6 : kuning
pada ganggang mengandung zat warna lain fikosianin, fikoxantin dan
fikoeritrin
menurut bentuknya kloroplas terbagi menjadi
a. Kloroplas bentuk lensa, pada daun hydrilla verticillata
b. Kloroplas bentuk bintang, pada ganggang Zynema.
c. Kloroplas bentuk jala, pad ganggang Cladophora
d. Kloroplas bentuk jala pada ganggang spyrogyra.
kromoplas
umumnya berwarna kuning/ jingga, karena mengandung karotenoid.
6. Nukleus / inti
Nukleus berfungsi
untuk mengatur seluruh aktivitas didalam sel dan sebagai agen pembawa
informasi genetik.menurut letaknya nukleus dibagi menjadi dua, yaitu
nukleus sentris dan eksentris.
Ciri inti sel yaitu
umumnya
berbentuk bulat, berselaput,/ bermembran, berisi cairan nukleoplasma,
berisi anak inti atau neukleus. Dalam nukleoplasma terdapat kromosom
yang berisi DNA dan protein. DNA dan protein membentuk kesatuan yang
disebut kromatin.
a. Bentuknya bervariasi, yaitu bentuk bulat atau lensa, terdapat pada
sitoplasma.
b. Fungsi nukleus antara lain :
1. mengatur proses-proses hidup dari protoplasma
2. sebagai pembawa sifat-sifat yang diturunkan
C. Bagian-bagian inti :
1. membran inti
2. Rangka inti
3. Anak inti / nucleolus, bentuknya bulat ada di dalam nukleus
4. Cairan inti disebut karioplasma, sifatnya kental
5. butir-butir kromatin
7. Badan Mikro(Peroksisom/Glioksisom)
Peroksisom adalah kantung yang memiliki membran tunggal berisi
berbagai enzim katalase.Katalase berfungsi untuk mengkatalis perombakan
hydrogen peroksida (H2O2). Hydrogen peroksida merupakan produk
metabolisme sel yang berpotensi membahayakan sel juga berperan dalam
perubahan lemak menjadi karbohidrat terdapat pada sel tumbuhan dan sel
hewan.Pada hewan peroksisom terdapat banyak di hati dan ginjal.
sementara itu tumbuhan terdapat pada berbagai tipe sel.
Glioksisom terdapat pada lapisan alauron padi-padian, glioksisom
sering ditemukan di jaringan penyimpan lemak dari biji yang
berkecaambah, mengandung enzim mengubah lemak menjadi gula yang
prosesnya akan menghasilkan energi yang diperlukan untukperkecambahan.
b. Komponen non protoplasmik (benda ergastik/ergastic substance)
Dalam mengamati benda-benda non protoplasmik kira dapat mengamati
macam-macam bentuk amilum, aleuron dan bentuk kristal.
Komponen ergastik terbagi menjadi dua yaitu yang bersifat padat dan yang
bersifat cair.
A. Ergastik yang bersifat padat, antara lain :
1. Amilum (butir-butir amilum) :
mempunyai rumus empiris(C6H10O5)n, berupa karbohidrat atau
polisakarida yang berbentuk tepung disebut amiloplas, dapat dibedakan
menjadi leukoamiloplas yang berwarna putih dan menghasilkan tepung
cadangan makanan dan kloroamiloplas berwarna hijau dan menghasilkan
tepung asimilasi. Titik permulaan (initia) terbentuk amilum disebut
hilus(hilum), berdasarkan letaknya hilu, butir amilum dibedakan menjadi
amilum konsentris bila hilus berada ditengah-tengah, dan amilum
eksentris bila berada ditepi hilusnya.
Menurut banyaknya hilus dalam amilum, amilum dapat dibedakan menjadi:
a. Amilum tunggal, apabila sebutir amilum terdapat satu hilus
b. Amilum setengah majemuk, apabila terdapat dua hilus dan masing-masing
dikelilingi lamela, sehingga terbentuk lamela yang mengelilingi
seluruhnya
c. Amilum majemuk, apabila terdapat banyak hilus dan masing-masing
dikelilingi lamela, sehingga terbentuk lamela yang mengelilingi
seluruhnya.
Dalam amilum terdapat lamela-lamela yang mengelilingi hilus adanya
lamela-lamela disebabkan pad waktu pembentukkan amilum, tiap lapisan
mempunyai kadar air yang berbeda, sehingga mempengeruhi indeks bias.
Lamela-lamela akan hilang apabila ditetsi alkohol, karena air akan
terserap alkohol.
Di bagian amilum nampak seperti retak, dapat terjadi pada tepung
tapioca. Atau di tengah amilum nampak seperti terkerat, dapat ditemukan
butir amilum pada biji yang sedang berkecambah, disebut korosi, misalnya
pada biji kacang merah yang sedang berkecambah.
2. Aleuron dan kristal putih telur
Ditemukan pada endosperm yang mengering. Prosesnya : keringnya
biji, yang berarti mengeringnya endosperm menjadi semakin sedikit
sehingga konsentrasi konsentrasi zat-zat yang terlarut seperti putih
telur, garam dan lemak akan smakin besar, kemudian vakuola pecah hal
ini akan terus berlangsung hingga vakuola pecah menjadi kecil-kecil yang
mengandung zat-zat yang mengkristal yang disebut aleuron.
Sebuah aleuron berisi sebuah/ lebih krsitaloid putih telur dan
sebuah atau beberapa guboid(bulatan kecil yang terbuat dari zat fitin
yaitu garam Ca dan Mg dari asam mesoinosit hexafosfor)
Aleuron dapat terlihat pada lapisan paling luar dari endosperm
padai dan jagung, dapat terbuang karena pencucian beras terlalu bersih,
sedangkan pada biji jarak aleuron tampak tersebar dengan ukuran lebih
besar dari aleuron padi.
3. Kistal-kristal
Kristal yang terdapat pada tumbuahn merupakan hasil akhir dari
metabolisme, umumnya terbentuk dari kristal Ca-oksalat yang diendapkan.
Kristal tersebut tidak larut dalam asam cuka namun larut dalam asam
kuat.
Bentuk-bentuk Kristal Ca-Oksalat :
1. Kristal Pasir, berbentuk piramida kecil, terdapat pada tangkai daun
amaranthus hybridus, tangkai daun nicotiana tabacum dan begonia sp.
2. Kristal tunggal besar, berbentuk prisma atau poliedris terdapat pada
daun Citrus sp.
3. Rafida,berbentuk seperti jarum atau sapu lidi terdapat pad daun
mirabilis jalapa, batang dan akloe vera, daun rhoeo discolor serta
ananas commosus, lapisan epidermis batang Pleomele sp.
4. Kristal majemuk, disebut juga drussen berbentuk bintang atau roset,
terdapat pada tangkai daun carica papaya, kortek batang gnetum gnemon,
ricinus communis dan daun datura metel.
5. Kristal sferit berbentuk kristal letaknya sitengah tengah sel,
teratur radier. terdapat pada batang Phyllocactus sp.
Kristal ca-Carbonat terdapat pada sel daun Ficus elastica berupa
sistolit, acanthaceae, Curcubiotaceae dan Uricaceae.
Silica merupakan endapan silicon antara lain:
1. Pada tanaman palmae berbentuk kopi
2. Pada Heliconaceae berbentuk bujur sangkar
3. Zingiberaceae berbentuk pasir
4. Cyperaceae berbentuk kerucut
5. Poaceae berbentuk amorf
Stiloid, kristal berbetuk prisma yang dikedua ujungnya
meruncing seperti bilah, didapatka sebagai kristal tunggal, Pada
iridaceae, agavaceae dan Liliaceae.
B. Ergastik yang berupa cairan
Merupakan zat yang terlarut dalam cairan sel, terdapat dalam
vakuola. Dalam sebuah sel, kemungkinan mempunyai vakuola-vakuola yang
komposisi ergastik cair yang berlainan.
1. Asam Organik, antara lain asam oksalat, asam sitrat, asam
malat yang kadang-kadang dalam bentuk garam-garamnya. Konsentrasi asam
organic yang tinggi banyak dijumpai pada vakuola-vakuola muda
2. Karbohidrat, berupa sakarida yang terlarut, antara lain
,monosakarida(glukosa,fruktosa) dan disakarida(sakarosa, maltosa) bentuk
gula didapatkan berupa inulin, seperti pada umbi dahlia sp.
3. Protein, berupa asam amino dan peptida sederhana
4. Lemak,berupa lemak atau minyak sebagai cadangan makanan,
antara lain : asam palmitat dan asam stearat, seperti pada biji kacang
tanah dan daging buah kelapa.
5. Zat penyamak(tannin)
6. Antosianin
7. Alkaloid
cafein : cofea arabica
papain : carica papaya
Khirin : cinchonia sp
Atrophin : athropha balladona
Morfin : Canabis sp
Kokain : Erytocyclon coca
8. Minyak Atsiri
mempunyai daya bias dan menguap
contoh pada kulit citrus sp, daun kayu putih, bunga mawar dan melati
9. Terpentin termasuk lipid tak tersabunkan antar lain pinus
jefreyyi dan Pinus sabiniana
B.
Jaringan Tumbuhan
Tujuan mempelajari jaringan tumbuhan adalah agar kita bisa
memahami dan menunjukkan macam
-macam jaringan tumbuhan.
Landasan Teori
Sekumpulan sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama dinamakan
jaringan.
Jaringan tumbuhan tingkat rendah seperti ganggang, jamur dan lumut
berupa jaringan semu. Pada ganggang jaringannya berbentuk koloni atau
pseudoparenkim dan pada jamur berupa hifa yang disebut plektenhim.
Jaringan tumbuhan tingkat tinggi, terbagi menjadi dua golongan yaitu,
jaringan muda(meristem) dan jaringan dewasa.
1. Jaringan muda(meristem),tersusun atas sel-sel embrional yang
mempunyai kemampuan untuk membelah diri secara terus-menerus/
meristematis. Sel-sel yang menyusun jaringan ini memilliki membran sel
yang tipis, bentuknya teratur(segi empat/kubus) dan ruang sel (lumen)
terisi penuh protoplas dan vakuola kecil.fungsi jaringan ini adalah
untuk memperbanyak diri
menurut letaknya jaringan meristem terdiri dari tiga macam:
a. meristem apikal,
b. meristem lateral
c. meristem antara
Menurut perkembangannya terbagi atas meristem primer dan sekunder.
Meristem primer :
Dibentuk oleh sel-sel pemula yang disebut promeristem sebagai
initial, yang terdiri dari
1. protoderm;bakal epidermis
2. prokambium;bakal jaringan pengangkut
3. meristem dasar;bakal jaringan dasar primer
Meristem sekunder :
Terbentuk pada tumbuhan menjelang dewasa, seperti terbentuknya
kambium pembuluh, kambium gabus yang disebut felogen.
2. Jaringan dewasa, tersusun atas sel-sel yang tak dapat membelah
lagi.terdir dari sel-sel yang telah terdiferensiasi dan telah mempunyai
fungsi yang khusus. sehinga jelas untuk diamati.
Jaringan dewasa dibedakan menjadi :
a. Epidermis,
merupakan pelindung terhadap pengaruh lingkungan yang dapat mengganggu
pertumbuhan seperti kekurangan air, kerusakan mekanis, suhu udara dan
serangan hama penyakit.
b. Jaringan
dasar/parenkim, berfungsi sebagai tempat fotosintesis seperti pada
mesofil atau tempat cadangan makanan.
c. Jaringan
Penyokong/ mekanik,tersusun atas sel-sel bersinding tebal yan
mengandung lignin, lignin berfungsi memberi sifat keras pada sel.
dibedakan atas kolenkim dan sklerenkim. Kolenkim terdiri atas sel-swel
yang telah mati.
d. Jaringan
pengangkut, terdiri dari xilem yang berfungsi mengangkut air dan
mineral ke bagian atas daun umumnya terdiri atas sel-sel yang telah mati
dan dindingnya tebal berlignin. Floem berfungsi mengangkut hasil
fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan.
e. jaringan pembuluh
f. jaringan kelenjar
Pada praktikum ini akan dilakukan pengamatan struktur sel dan
jaringan tumbuhan adengan membuat preparat segar dan diamati dengan
menggunakan mikroskop cahaya.
Alat dan Bahan
1. mikroskop cahaya
2. kaca objek(object glass)
3. kaca penutup (cover glass)
4. Batang seledri (Apium graveolens)
5. Tempurung Kelapa (Cocos nucifera)
6. Empulur Batang singkong(Manihot esculenta)
7. Batang Hanjuang (Cordyline friticosa)
8. Umbi Lapis Bawang merah ( Allium cepa)
9. Daun Adam dan Eva (Rhoeo discolor)
10. Rambut buah (gossypium sp)
11. silet
12. pinset dan pipet
13. aquades
14. anilin sulfat
16. Spyrogyra sp.
17. Bulu Domba
18. Vanila sp.
19. Biji Jarak Ricinus communis
TATA KERJA
1. sel tumbuhan
a. belah umbi lapis Allium cepa, ambil selembar bagian lamelanya
lalu patahkan. Kemudian ambil bagian transparan berupa selaput sel tipis
dengan menggunakan pinset, lalu diletakan di atas kaca objek yang telah
ditetesi air, kemudian tutup dengan kaca penutup usahakan jangan sampai
terdapat gelembung udara.Amati dengan mengugunakan mikroskop cahaya
dengan perbesaran lemah hingga kuat. Gambarkan dan tunjukan bagian
dinding sel, sitoplasma nukleus, nukleolus dan bbagian ergastik
substant(kristal calsiu oksalat)
b. Lengkapi gambar dengan keterangan pada setiap struktur yang terdapat
pada sel tumbuhan.
2. Jaringan Tumbuhan
a. untuk mengamati jaringan epidermis dan stomata, buat sayatan
melintang pada bagian bawah daun Rhoeo discolor yang berwarna
ungu. Simpan sayatan diatas meja objek yang telah ditetesi air lalu
tutup dengan cover glass. Amati dengan perbesarak kecil menuju ke
perbesaran besar. gambar jaringan epidermis dan stomata yang terdiri
dari sel penutup, sel tetangga dan celah stomata.
b. Sel parenkim, sayat batang manihot esculenta setipis mungkin
dan tambahkan dengan reagen air pada meja preparat tunjukan dinding sel
dan ruang antar sel.
c. Buatlah sayatan melintang batang Apium graveolens.
Amati gambar sel-sel klenkim tunjukan penebalan pada sudut-sudut selnya.
d. Kerok tempurung kelapa ditambah anilin sulfat. amati dan gambar sel
sklereid serta tunjukan lumen (ruang sel), noktah dan penebalan dinding
selnya
e. Buatlah sayatan Cordyline fructicosa + reagen anilin sulfat.
Amati dan gambar jaringan floem dan xilem.
Lembar kerja
Tugas II. 1 Gambar sel epidermis Umbi Lapis Allium cepa
Perbesaran 100 x /reagen air
|
Inti sel bawang merah cukup besar sehingga memudahkan pengamatan
Tugas II. 2 Gambar sayatan Melintang lapisan Bawah daun Durio zibethinus
Perbesaran 100 x, Reagen air
|
Derivat epidermis memiliki 4 macam yaitu
1. Stomata untuk respirasi pada tumbuhan
2. emergentia penyebab duri
3. Papila penyebab tonjolan-tonjolan
4. Trikoma yang terbagi menjadi 5 bagian, yaitu
a. akar : untuk penyerapan zat tanah,
b. daun : untuk mengurangi prnguapan
c. biji
d. putik : adar polen menempel pada benang sari
e. benang sari : agar polen menempel pada putik
Perbesaran 400 x, Reagen anilin sulfat
|
Pada saat sel diberi anilin sulfat, sel mengalami penebalan
pada sudut-sudut dinding sel yang disebut kolenkim anguler. Sementara
yang terjadi secara mendatar disebut kolenkim lameler. dan gabungan
keduanya disebut kolenkim lakuner.
Tugas II. 4 Gambar sayatan melintang batang hanjuang (Cordyline
fruticosa)
Perbesaran 100 x, Reagen air
|
Xilem berfungsi untuk mengangkut zat hara (air mineral) ke daun. floem
berfungsi untuk mendistribusikan proses fotosintesis ke seluruh tubuh
tumbuhan.Cara pengangkutannya melallui prinsip hypertonis dan hypotonis.
Tugas II. 5 Gambar kerokan Tempurung Cocos nucifera
Perbesaran 100 x, Reagen anilin sulfat
sklereid terdapat bermacam-macam bentuk : brankhisklereid,asterosklereid
pada tanaman teh, osteosklereid berbentuk tulang,makrosklereid,
triosklereid seperti jantung.
|
Tugas II. 6 Gambar helaian kapuk( Ceiba
petandra )
Perbesaran 100 x, Reagen air
|
Ceiba petandra memiliki lumen yang merupakan ruang kosong
akibat sel yang telah mati, lumen menyebabkan air masuk ke dalam sel.Dan
dinding selnya memiliki suberin yang berfungsi agar kapuk tahan air.
Tugas II. 7 Gambar sayatan melintang Rhoeo discolor
Dalam sel rhoeo discolor memiliki kristal pasir yang berfungsi
untuk metabolisme sel.Alasan menggunakan rhoeo discolor karena memiliki
pigmen antosianin(zat warna ungu).stomata berfungsi untuk respirasi sel.
Tugas II. 8 Gambar sayatan membujur Rhoeo discolor
Perbesaran 100 x, Reagen air
|
Pada rhoeo
Tugas II. 9 Gambar sayatan Melintang Daucus carota
Perbesaran 100 x, Reagen air
|
Tugas II. 10 Rheo discolor yang diberi ph asam
Rheo discolor yang diberi ph asam akan berwarna merah
Tugas II. 11 Rheo discolor yang diberi ph basa
Rheo discolor yang diberi ph basa akan berwarna hijau
Tugas II. 12 Gossypium sp/ kapas
Kapas dapat menyerap air karena kapas memilki dinding sel yang tersusun
atas selulosa. hal ini berbeda pada kapuk yang terdapat gelembung udara
karena tidak dapat menterap air karena dinding selnya terdiri atas
suberin.
Tugas II. 13 Bulu domba
Tugas II. 14 Spirogyra sp
Preparat Spyrogyra
reagen air
Spyrogyra memilki butir- butir Pirenoid berfungsi
untuk menghasilkan amilum atau pati.
Tugas II. 15 Preparat biji Jarak (Ricinus communis)
Organ
tumbuhan
Batang
Tujuan praktikum
Melihat jaringan-jaringan penyusun batang dikotil dan monokotil
Landasan Teori
Struktur anatomi batang, umumnya terdiri dari epidermis, korteks, stele
dan empulur.
Epidermis
Merupakan jaringan yang ada disebelah luar, yang dinding sebelah luarnya
dikelilingi oleh kutikula, kadang-kadang didapatkan stomata, trikomata
dan lenti sel.
Lapisan epidermis umumnya hanya satu lapis, namun yang didapatkan
dilapisan bawah epidermis yang bentuknya sama dengan epidermis disebut
hypodermis.
Kortek
Terdiri dari jaringan parenkim, didapatkan juga jaringan mekanik, baik
kolenkim maupun sklerenkim. Parenkim yang mengandung klorrofil disebut
klorenkim. Sering didapatkan pada sel-sel yang kortek yang mengandung
bahan ergastik, cadangan makanan atau kelenjar.mengalami pertumbuhan
sekunder, melalui aktivitas kambium, sehingga diameter bertambah. Akibat
pertambahan diameter, maka sel-sel floem akan terdesak ke arah luar
untuk mengimbangi pertumbuhan tersebut, sel-sel parenkim yang menyusun
jari-jari empulur mengadakan dilatasi melalui pembentangan sel-selnya ke
arah tangensial dan sel-selnya bertambah ken arah tangensial melalui
pembelahan radial.Pada monokotil akan dapat didapatkan jaringan ikatan
pembuluh yang tersebar. Pada tumbuhan herba, didapatkan ruang-ruang
antar sel yang disebut aerenkim yang bentuknya bervariasi.
Stele
Pada batang dikotil akan terlihat jaringan ikatan pembuluh. Akibat dari
adanya jaringan ikat pembuluh, akan membentuk beberapa tipe stele, yaitu
: tipe periostele, sifonostele, diktiostele, eustele dan ataktostele.
Empulur dan jari-jari empulur
Didapatkan pada batang dikotil dan tidak pada nmonokotil
Preparat sayatan Cyperus sp.
Reagen anilin sulfat
Sayatan melintang batang Hibiscus rosa sinensis
Reagen : anilin sulfat
Sayatan melintang batang Zea Mays
Reagen Anilin sulfat
Preparat sayatan melintang Cucurbita
Akar
Tujuan praktikum ini adalah
Melihat jaringan -jaringan penyusun akar
Landasan Teori
Secara morfologi, akar merupakan organ yang tidak beruas-ruas ,
akar dikotil berakar tunggang dan monokotil serabut. Fungsi akar adalah
untuk menyerap hara atau dapat juga sebagai penyimpan cadangan makanan
selain untuk memperkokoh tubunhnya.
Pada ujung akar terdapat tudung akar yang melindungi promeristem
akar dan membantu penembusan akar dan dianggap mengendalikan
perumbuhan geotropisme. Bagian bawah tudung akar yang mengandung amilum
(pati0 yang disebut satolit dan dapat mengendalikan gaya berat pada
akar.
Susunan anatominya lebih sederhana daripada batang , secara
umum tersusun dari epidermis, korteks dan silinder pembuluh.
Epidermis
Terdapat bulu/rambut akar, yang dibentuk oleh protodermal. Pada tumbuhan
tertentu, pembentukan rambut akarnya dari trikoblas(sel protoderm yang
membentuk rambut akar yang lebih kecil. Keberadaan trikoblas dapat
dijadikan landasan taksonomi. Pada tumbuhan epifit, epidermisnya
berlapis - lapis disebut velamen, yang fungsinya sebagai penahan
penguapan air.
KorteksDisusun ole jaringan parenkim. yang berbatasan dengan epidermis
dapat berdiferensiasi menjadi eksodermis, yaitu lapisan sel yang
mengandung suberin dan selulosa yang berfungsi menggantikan epidermis.
Lapisan dalam dari kortek terdapat endodermis. Yang dilengkapi oleh
adanya pita Caspary. Pada endodermis didapatkan sel peresap yang
berfungsi untuk seleksi masuknya nutrisi. Lapisan sebelah dalam
endodermis didapatkan perisikel yang berbatasan dengan silinder
pembuluh. Pada epifit sering didapatkan klorenkim. Pada tumbuhan
tertentu sering didapatkan sklerenkim.
Silinder pembuluh
Lapisan pertama ditandai oloeh adanya perisikel, bagian tepi silinder
pusat merupakan tempat pembentukan akar lateral, sehingga berpendapat
bahwa akar lateral dibentuk oleh perisikel.Susunan ikatan pembuluh
adalah radial. Terdapat kambium yang membentuk floem ke arah luar dan
xilem ke arah dalam. Kambium dibentuk oleh perisikel yang membentuk
jari-jari empulur.
Pada tumbuhan yang tidak membentuk jari-jari empulur, akan terlohat
xilem uyang melebar.
DAUN
Tujuan praktikum ini adalah Melihat jaringan penyusun Organ Daun
Landasan Teori :
Secara morfologi, pada tumbuhan Angiospermae, dibedakan atas
tangkai daun, dasar daun(basal), helaian daun dan ujung (apex), dan
bagian ventaral dan dorsal.
Susunan anatomi daun terdiri dari epidermis, mesofil dan sistem
ikatan pembuluh
Epidermis
Susunan selnya kompak, terdapat kutikula, terdapat stomata, Apabila
didaptkan pada kedua permuakan daun disebut amfistomatik, apabila hanya
ada dibagian atas (adaksial )n disebut epistomatik, atau yang ada di
permukaan bawah (abaksial) disebut hipostomatik. Susunan stomata pada
daun dikotil tersebar, sementar pada dikotil dan gymnospermae , stomata
tersusun dalam deretan yang sejajar dengan sumbu daun. PAda lapisan luar
epidermis daun sering ditemuakn lapisan lilin. Lapisan epidermis pada
bagian atas daun jagung dan tebu dilengkapi oleh adanya sel kipas atau
sel engsel, yang berperan untuk menggulungkan daun pada waktu
kekeringan. Pada tumbuhan rumput-rumputan, stomatanya berdampingan
dengan sel seilica atau sel gabus.
Mesofil
Merupakan bagian yang penting, karena banyak mengandung
kloroplas.Terdiri dari jaringan palisade dan spons. Susunan palisade
kompak, banyak mengandung klorofil. Umumnya ada di bagian atas(adaksial)
dan jaringan spons di bagian bawahnya, susunan seperti ini disebut
dorsiventral. Apabila jaringan palisade berada di bagian atas dan bawah
disebut unifasial atau isobilateral, dapat ditemukan pada tumbuhan
xerofit.Pada tumbuhan monokotil, pada mesofil didapatkan hanya satu
bentuk jaringan , umumnya jaringan spons. Jaringan spons terdiri dari
sel-sel yang bentuknya tidak beraturan dan mengandung klorofil.
Sistem Jaringan pembuluh
Tersebar diseluruh helaian daun, berkas pembuluh pada daun terdapat pada
tulang daun. Pada daun jagung atau tumbuhan C4 didapatkan bundle sheet,
yang memperkaya sistem pembuluh yaitu floem yang dikelilingi oleh
seludang mestoom, yang membentuk bunga(Kranz=German) sehingga tumbuhan
tersebut sangat efisien dalam penggunaan CO2.
Mesofil
Sisrem Jaringan Pembuluh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar